They Can Do Anything, But I Can’t

Designed by Natalka_dmitrova / Freepik

Waktu demi waktu berlalu. Ngga kerasa udah lama banget kita di rumah. Kita ngga kuliah kayak biasanya. Ngga bisa main dan keluyuran kayak biasanya. Kegiatan yang bisa dilakuin paling yang onlen-onlen aja. Sulit memaksa diri untuk disiplin waktu karena di rumah emang beda banget sama di kosan. Di kosan pasti kalo ngga rapat, diajak nongki ama temen, paling ya ngedeadline. Lah pas di rumah, rapat paling pake google meet, mau nongki gabole kumpul-kumpul, deadline ngga ada. Yang mana rumah notabene adalah tempat paling oke buat me time. Apalagi ditambah godaan gravitasi kasur yang mendekati tak hingga kuatnya.

Terus karena sering-seringnya gabut, entah kenapa jadi suka kepikiran apa hal yang bisa kita banggain. Kita ngga pernah melakukan sesuatu yang wow gitu. Pinter engga, kaya engga, cakep apalagi. Ngga ada secuil pun yang bisa kita gunakan untuk mengangkat martabat kita. Makin dipikirin apa bakat kita, malah makin ngga ketemu. Kalo ngga dipikirin, tapi selalu terngiang-ngiang terus. Mau bikin orang tua bangga punya anak kayak kita, tapi ngebanggain diri sendiri aja belom bisa. Kayaknya emang kesuksesan itu cuma buat orang-orang tertentu aja deh. Berita buruknya, sebelum kita lahir ada pembagian kesuksesan. Kita kena skip apa ya, huhu.

Kalo liat di medsos -terutama instagram- banyak banget orang cakep ya. Followersnya banyak, endorse sana sini, bisa explore tempat-tempat yang instagrammable. Apalagi instaseleb sekarang masih pada muda-muda banget. Seakan-akan mereka punya segalanya. Hmm... kayaknya kita gabisa deh. Kita ngga punya modal sebesar mereka. Dengan yang kita miliki ini, emang layak ya untuk mendapatkan banyak pujian dan penghargaan? Belom temen-temen kita udah berkembang pesat. Ngga paham kok tau-tau mereka bisa jadi sekeren itu. Makin lama makin tenggelam dalam pikiran sendiri. Ngerasa ngga pantes buat sejajar ama temen-temen yang pada jago-jago. Orang kok hebat-hebat ya. Aku kayaknya ngga bakal bisa kayak mereka deh....

Temanku, coba deh mulai sedikit-sedikit jangan bandingin kamu sama orang lain deh. Manusia itu start hidupnya beda-beda. Ngga semua punya fasilitas, ngga semua dilahirkan dengan bakat, ngga semua punya kesempatan untuk terkenal. Alih-alih bandingin diri kamu sama orang lain yang mana start hidupnya pasti beda dari kamu, coba deh bandingin sama dirimu sendiri. Bandingin dirimu yang sekarang dengan dirimu yang dulu. Kamu pasti udah banyak berkembang. Aku yakin deh. Coba pikirin deh apa yang sekarang kamu udah bisa lakuin, sedang dulu kamu belom bisa ngelakuin hal tersebut. Kamu tuh udah banyak berkembang tau.... Sesekali apresiasi dirimu sendiri dong, jangan muji orang lain terus.

Semua ini ngga seburuk yang kamu pikirin kok percaya deh. Apa yang kamu pikirin belum tentu sama dengan apa yang orang lain pikirin. Kamu berpikir bahwa kamu ngga memiliki kelebihan apapun, ga layak untuk hidup berdampingan sama temen-temen kamu yang berprestasi. Apa temenmu nilai kamu kayak gitu juga? Coba renungin, kenapa mereka yang prestatif gitu mau temenan sama kamu. Itu pasti karena mereka ngelihat ada sesuatu yang menarik dari kamu, atau kalian memiliki kesamaan tertentu, atau mereka mau aja temenan sama kamu tanpa syarat apapun, hehe. Kamu itu berharga bagi temen-temen kamu. Mereka senang bisa kenal dan deket sama kamu loh.

Kalo kamu udah sering nyoba sesuatu, tapi selalu gagal. Itu sama sekali bukan masalah. Dengan kegagalan itu kita bisa banyak belajar loh. Tau ngga sih apa yang lebih berharga daripada hasil? Proses. Seberapa jauh kamu mencoba, seberapa kuat kamu bertahan, seberapa teguh sama impian kamu. Iya, orang lain cuma nilai dari hasilmu kan. Cuma kamu yang paham seberapa besar pengorbanan kamu untuk ngejar mimpimu, seberapa perih proses yang udah kamu lalui. Itulah kekuatanmu, kekuatan untuk bertahan. Ah aku pun berharap punya kekuatan seperti ini, haha. Oke jadi kelebihanmu adalah bertahan yak! Kamu perlu tahu juga, ngga semua orang yang cepet suksesnya dikaruniai kemampuan kayak kamu loh. Pasti orang tua kamu bangga banget punya anak baik, punya mimpi, dan selalu berproses untuk meraih keinginannya.

Manusia itu tidak diciptakan tanpa ujian. Semua manusia pasti ada aja ujiannya. Bedanya ada di intensitas ujian yang diberikan dan ketahanan orang tersebut. Makin hebat seseorang, ujian yang diberikan pun makin berat, vice versa. Ketika ujianmu udah kerasa berat banget, artinya kamu lagi ada di proses upgrade menjadi orang yang lebih lebih lebih hebat dari sebelumnya. Fav quote “Tuhan tidak akan memberikan ujian lebih dari apa yang hamba-Nya sanggup”. Bukan berarti menyepelekan, justru ini sebuah rangkulan. Tuhan sayang setiap makhluknya, tak terkecuali. Dia kenal dan sangat paham dengan pribadi kita, makanya Tuhan ngga akan memberikan beban yang melebihi kapasitas kita. Tuhan tau batasan kita, dan Dia ingin kita menembus batasan kapasitas kita dengan usaha kita sendiri.

Tapi dalam prosesnya, kamu ngga harus berlari terus, kadang kamu harus berjalan. Kadang perlu menarik nafas dan mempersiapkan diri untuk hal-hal yang sekiranya akan terjadi. Tapi jangan sekali-kali mencoba untuk mundur. Coba deh liat ke belakang, udah banyak banget yang kamu lalui. Masa kamu mau mundur sih? Banyak support system yang udah bantu kamu sampai di titik ini loh, tubuhmu yang paling besar kontribusinya sampai detik ini. Berhenti sejenak pun tak masalah, mengapresiasi dirimu sendiri, dan recharge semangat untuk kembali berproses.

Oiya, kamu ngga sendiri kok. Pasti banyak temen kamu yang pengen banget bantu kamu jadi lebih baik. Kalo kamu rasa bebanmu berat banget, ngga ada salahnya untuk berbagi cerita tersebut ke temen terdekatmu. Temenmu yang kenal banget sama kamu pasti akan dukung kamu, ga peduli seberapa besar bebanmu. Setidaknya mereka udah seneng kamu mau mempercayakan cerita perjuanganmu ke mereka. Seneng tau dapet curhatan dari orang yang berjuang, kita jadi tambah semangat untuk support kamu. Pun bisa juga mereka menemukan sesuatu yang kita lupakan. Kelebihan kita yang kita pandang sebelah mata yang menurut mereka itu sangat berharga dan perlu dikembangkan. Akhir kata, kalo medsos terlalu menyakitkanmu, ngga ada salahnya sama sekali untuk rehat sejenak. Rehatlah. Kamu udah berjuang sampai detik ini, atas dukungan dirimu sendiri, teman, orang tua, dan Tuhan. You’re the best so far!


Teruntuk kamu yang sedang iri melihat pencapaian orang lain
Teruntuk kamu yang selalu membandingkan diri dengan manusia lain
Kamu yang merasa rendah diri karena tak bisa menjadi sehebat mereka
Dan kamu yang mulai merasa membuang-buang waktu karena tidak menghasilkan apapun 

Tenanglah, tarik nafasmu dahulu dalam-dalam
Jangan bandingkan prosesmu dengan yang lain
Kamu tidak gagal, saat ini kamu sedang berproses
Karena waktu dan proses memiliki perannya masing-masing

Tak perlu rendah diri karena kamu belum mencapai kesuksesan yang dielu-elukan orang
Tak perlu berkecil hati karena belum bisa menelurkan sebuah karya
Tak perlu membenci diri sendiri karena merasa tidak berguna
Lagi-lagi ingat kembali, kamu nasih berproses

Mengertilah bahwa setiap pencapaian dibutuhkan keringat dan tangisan yang menjadi kawan perjalanan
Pahami bahwa kamu membutuhkan kegagalan untuk meraih kesuksesan
Ketahuilah ada beribu caci dibalik sebuah pujian
Semua itu adalah proses yang harus dilewati walau sangat melelahkan

Jadi jangan hanya melihat tangis, sesekali tengoklah ke padang
Jangan mudah tertipu oleh manis dan indahnya pencapaian
Jangan hanya melihat hasil tanpa melihat proses
Jangan terlena oleh pujian saat berada di puncak

Nikmati prosesmu, ambil waktu untuk berproses
Nanti kamu akan mengerti dan paham
Bahwa yang terbaik itu bukanlah hasil
Tapi proses yang mendewasakan dirimu

Bangun, tegakkan badan, hadapi, jalani hidupmu 

Comments

Most Popular Posts

Epilogue

Introduction

Listen and Understand, not Merely Respond