They Can Do Anything, But I Can’t
Waktu
demi waktu berlalu. Ngga kerasa udah lama banget kita di rumah. Kita ngga kuliah
kayak biasanya. Ngga bisa main dan keluyuran kayak biasanya. Kegiatan yang bisa
dilakuin paling yang onlen-onlen aja. Sulit memaksa diri untuk disiplin waktu
karena di rumah emang beda banget sama di kosan. Di kosan pasti kalo ngga rapat,
diajak nongki ama temen, paling ya ngedeadline. Lah pas di rumah, rapat paling pake
google meet, mau nongki gabole kumpul-kumpul, deadline ngga ada. Yang mana
rumah notabene adalah tempat paling oke buat me time. Apalagi ditambah
godaan gravitasi kasur yang mendekati tak hingga kuatnya.
Terus
karena sering-seringnya gabut, entah kenapa jadi suka kepikiran apa hal yang bisa
kita banggain. Kita ngga pernah melakukan sesuatu yang wow gitu. Pinter engga,
kaya engga, cakep apalagi. Ngga ada secuil pun yang bisa kita gunakan untuk
mengangkat martabat kita. Makin dipikirin apa bakat kita, malah makin ngga
ketemu. Kalo ngga dipikirin, tapi selalu terngiang-ngiang terus. Mau bikin
orang tua bangga punya anak kayak kita, tapi ngebanggain diri sendiri aja belom
bisa. Kayaknya emang kesuksesan itu cuma buat orang-orang tertentu aja deh. Berita
buruknya, sebelum kita lahir ada pembagian kesuksesan. Kita kena skip apa ya,
huhu.
Kalo
liat di medsos -terutama instagram- banyak banget orang cakep ya. Followersnya banyak,
endorse sana sini, bisa explore tempat-tempat yang instagrammable.
Apalagi instaseleb sekarang masih pada muda-muda banget. Seakan-akan mereka
punya segalanya. Hmm... kayaknya kita gabisa deh. Kita ngga punya modal sebesar
mereka. Dengan yang kita miliki ini, emang layak ya untuk mendapatkan banyak pujian
dan penghargaan? Belom temen-temen kita udah berkembang pesat. Ngga paham kok
tau-tau mereka bisa jadi sekeren itu. Makin lama makin tenggelam dalam pikiran
sendiri. Ngerasa ngga pantes buat sejajar ama temen-temen yang pada jago-jago. Orang
kok hebat-hebat ya. Aku kayaknya ngga bakal bisa kayak mereka deh....
Temanku,
coba deh mulai sedikit-sedikit jangan bandingin kamu sama orang lain deh. Manusia
itu start hidupnya beda-beda. Ngga semua punya fasilitas, ngga semua dilahirkan
dengan bakat, ngga semua punya kesempatan untuk terkenal. Alih-alih bandingin
diri kamu sama orang lain yang mana start hidupnya pasti beda dari kamu, coba
deh bandingin sama dirimu sendiri. Bandingin dirimu yang sekarang dengan dirimu
yang dulu. Kamu pasti udah banyak berkembang. Aku yakin deh. Coba pikirin deh
apa yang sekarang kamu udah bisa lakuin, sedang dulu kamu belom bisa ngelakuin hal
tersebut. Kamu tuh udah banyak berkembang tau.... Sesekali apresiasi dirimu sendiri
dong, jangan muji orang lain terus.
Semua
ini ngga seburuk yang kamu pikirin kok percaya deh. Apa yang kamu pikirin belum
tentu sama dengan apa yang orang lain pikirin. Kamu berpikir bahwa kamu ngga
memiliki kelebihan apapun, ga layak untuk hidup berdampingan sama temen-temen
kamu yang berprestasi. Apa temenmu nilai kamu kayak gitu juga? Coba renungin, kenapa
mereka yang prestatif gitu mau temenan sama kamu. Itu pasti karena mereka
ngelihat ada sesuatu yang menarik dari kamu, atau kalian memiliki kesamaan tertentu,
atau mereka mau aja temenan sama kamu tanpa syarat apapun, hehe. Kamu itu berharga
bagi temen-temen kamu. Mereka senang bisa kenal dan deket sama kamu loh.
Kalo
kamu udah sering nyoba sesuatu, tapi selalu gagal. Itu sama sekali bukan
masalah. Dengan kegagalan itu kita bisa banyak belajar loh. Tau ngga sih apa
yang lebih berharga daripada hasil? Proses. Seberapa jauh kamu mencoba,
seberapa kuat kamu bertahan, seberapa teguh sama impian kamu. Iya, orang lain cuma
nilai dari hasilmu kan. Cuma kamu yang paham seberapa besar pengorbanan kamu untuk
ngejar mimpimu, seberapa perih proses yang udah kamu lalui. Itulah kekuatanmu,
kekuatan untuk bertahan. Ah aku pun berharap punya kekuatan seperti ini, haha. Oke
jadi kelebihanmu adalah bertahan yak! Kamu perlu tahu juga, ngga semua orang yang cepet suksesnya
dikaruniai kemampuan kayak kamu loh. Pasti orang tua kamu bangga banget punya
anak baik, punya mimpi, dan selalu berproses untuk meraih keinginannya.
Manusia
itu tidak diciptakan tanpa ujian. Semua manusia pasti ada aja ujiannya. Bedanya
ada di intensitas ujian yang diberikan dan ketahanan orang tersebut. Makin hebat
seseorang, ujian yang diberikan pun makin berat, vice versa. Ketika ujianmu
udah kerasa berat banget, artinya kamu lagi ada di proses upgrade menjadi orang
yang lebih lebih lebih hebat dari sebelumnya. Fav quote “Tuhan tidak akan
memberikan ujian lebih dari apa yang hamba-Nya sanggup”. Bukan berarti menyepelekan,
justru ini sebuah rangkulan. Tuhan sayang setiap makhluknya, tak terkecuali. Dia
kenal dan sangat paham dengan pribadi kita, makanya Tuhan ngga akan memberikan
beban yang melebihi kapasitas kita. Tuhan tau batasan kita, dan Dia ingin kita menembus
batasan kapasitas kita dengan usaha kita sendiri.
Tapi
dalam prosesnya, kamu ngga harus berlari terus, kadang kamu harus berjalan. Kadang
perlu menarik nafas dan mempersiapkan diri untuk hal-hal yang sekiranya akan
terjadi. Tapi jangan sekali-kali mencoba untuk mundur. Coba deh liat ke
belakang, udah banyak banget yang kamu lalui. Masa kamu mau mundur sih? Banyak support
system yang udah bantu kamu sampai di titik ini loh, tubuhmu yang paling
besar kontribusinya sampai detik ini. Berhenti sejenak pun tak masalah,
mengapresiasi dirimu sendiri, dan recharge semangat untuk kembali berproses.
Oiya, kamu ngga sendiri kok. Pasti banyak temen kamu yang pengen banget bantu kamu jadi lebih baik. Kalo kamu rasa bebanmu berat banget, ngga ada salahnya untuk berbagi cerita tersebut ke temen terdekatmu. Temenmu yang kenal banget sama kamu pasti akan dukung kamu, ga peduli seberapa besar bebanmu. Setidaknya mereka udah seneng kamu mau mempercayakan cerita perjuanganmu ke mereka. Seneng tau dapet curhatan dari orang yang berjuang, kita jadi tambah semangat untuk support kamu. Pun bisa juga mereka menemukan sesuatu yang kita lupakan. Kelebihan kita yang kita pandang sebelah mata yang menurut mereka itu sangat berharga dan perlu dikembangkan. Akhir kata, kalo medsos terlalu menyakitkanmu, ngga ada salahnya sama sekali untuk rehat sejenak. Rehatlah. Kamu udah berjuang sampai detik ini, atas dukungan dirimu sendiri, teman, orang tua, dan Tuhan. You’re the best so far!
Teruntuk kamu yang sedang iri melihat pencapaian orang lainTeruntuk kamu yang selalu membandingkan diri dengan manusia lainKamu yang merasa rendah diri karena tak bisa menjadi sehebat merekaDan kamu yang mulai merasa membuang-buang waktu karena tidak menghasilkan apapunTenanglah, tarik nafasmu dahulu dalam-dalamJangan bandingkan prosesmu dengan yang lainKamu tidak gagal, saat ini kamu sedang berprosesKarena waktu dan proses memiliki perannya masing-masingTak perlu rendah diri karena kamu belum mencapai kesuksesan yang dielu-elukan orangTak perlu berkecil hati karena belum bisa menelurkan sebuah karyaTak perlu membenci diri sendiri karena merasa tidak bergunaLagi-lagi ingat kembali, kamu nasih berprosesMengertilah bahwa setiap pencapaian dibutuhkan keringat dan tangisan yang menjadi kawan perjalananPahami bahwa kamu membutuhkan kegagalan untuk meraih kesuksesanKetahuilah ada beribu caci dibalik sebuah pujianSemua itu adalah proses yang harus dilewati walau sangat melelahkanJadi jangan hanya melihat tangis, sesekali tengoklah ke padangJangan mudah tertipu oleh manis dan indahnya pencapaianJangan hanya melihat hasil tanpa melihat prosesJangan terlena oleh pujian saat berada di puncakNikmati prosesmu, ambil waktu untuk berprosesNanti kamu akan mengerti dan pahamBahwa yang terbaik itu bukanlah hasilTapi proses yang mendewasakan dirimuBangun, tegakkan badan, hadapi, jalani hidupmu
Comments
Post a Comment