Accepting Sadness

Picture by thekenpire.com / Pinterest


Kalian tau kan film animasi Pixar Animation Studio yang dirilis pada tahun 2015 oleh Walt Disney Pictures yang berjudul "Inside Out"? Film ini mengisahkan tentang seorang anak kecil berumur 11 tahun yang bernama Riley. Riley ini dulunya merupakan anak ceria dan periang yang terpaksa harus ikut ayahnya pindah karena tuntutan pekerjaan. Dari awalnya di Minnesota jadi harus pindah ke San Francisco, California. Kepindahan ini membuat Riley harus beradaptasi dengan hal-hal baru yang menimbulkan gejolak dalam diri Riley. Peristiwa ini yang menjadikan emosi Riley mengalami dinamika yang parah, atau kalau kita ilustrasikan ya mirip rollercoaster gitu deh. Ekspektasi yang tidak sesuai realita, berujung kepada kekecewaan Riley.


Nah, melalui film ini penonton diajak untuk dapat melihat isi kepala Riley, dan ternyata terdapat lima karakter emosi yang lucu-lucu abis, yaitu Joy, Sadness, Fear, Disgust, dan Anger yang tinggal dan menetap di kepala Riley. Iya, jadi mereka itu bertanggung jawab untuk mengatur perubahan dinamika emosi Riley dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Jadi, si 5 emosi lucu ini tuh menampilkan respon emosi Riley terhadap peristiwa yang dialami Riley. Contohnya saat Riley ga suka sama brokoli, yang keluar tuh si Disgust. Lain halnya kalau Riley takut, yang pasti nongol pasti si Fear. Kalau untuk marah, ya sudah pasti si merah Anger.


Dalam film ini ada dua tokoh utama, yaitu Joy dan Sadness. Joy itu kalau diibaratkan manusia, dia itu merupakan manusia yang super positive alias good vibes only. Nah, kebalikan nih dengan si Sadness, kelihatannya dia itu pesimis banget tentang hal apapun. Mungkin pas di awal-awal kita akan dibuat kesal dengan Sadness karena doi selalu memandang hal-hal yang terjadi secara pesimis, beda banget pokoknya sama Joy. Dan kelihatannya si Sadness ini tuh punya prinsip melihat segala sesuatu dari kemungkinan terburuk yang akan terjadi, sedangkan Joy ini selalu melihat sesuatu dari kemungkinan terbaik. Duh sifat mereka ini bagaikan langit dan bumi.


Sebenarnya sih di film ini lebih mengisahkan perjalanan Joy dan Sadness kembali ke ruangan inti, soalnya mereka tiba-tiba terhisap dan jatuh ke ruang penyimpanan memori karena memperebutkan core memories. Jadilah mereka berpetualang menghadapi banyak tantangan dan rintangan untuk menyelamatkan memori-memori penting Riley. Tapi di sini kita ga akan ngebahas tentang perjalan mereka sih, malah lebih ke sikap Joy dan Sadness. Kalau kalian lihat dari film ini, rasanya Joy itu selalu nge-push sadness, pokoknya ga boleh sedih. Harus bahagia terus, semuanya harus bahagia. Happy happy layaknya lagu Red Velvet.


Sebenarnya, boleh ngga sih kita selalu stay positive dan menggunakan motto "good vibes only" dalam kehidupan kita? Bukannya jatuhnya malah jadi toxic positivity ya? Apalagi kita selalu mengesampingkan bahkan menolak kesedihan. Emangnya kesedihan seburuk itu ya? Sampai tanpa sadar, kita selalu menolak keberadaan emosi kesedihan ini. Hei, hei, perlu kita ingat lagi kalo semua emosi yang ada di dalam diri kita itu valid  lho. Bahagia, sedih, marah, kecewa, dan emosi-emosi lainnya itu wajar kita rasakan dan kita alami. Ga baik untuk kita tolak.


Mungkin seringkali banyak di antara kita yang bersikap denial terhadap kesedihan, pokoknya ga boleh sedih, harus liat semuanya dalam sisi positif! Akhirnya, kita mengusir dan melupakan kesedihan itu dengan cara membohongi diri kita sendiri dengan pikiran-pikiran positif. Lho, bukannya bagus ya? Artinya kita optimis dong, buktinya kita melihat segala sesuatu dari sisi positifnya dulu. Ya emang iya sih bagus, tapi kalau kita selalu, selalu dan selalu menghindari kesedihan, itu kurang proper sih....


Semua emosi yang ada di dalam diri kita itu valid. Semua sudah sesuai porsinya masing-masing. Kita ga bisa hanya menerima kebahagiaan aja, sedang di satu sisi kita menolak untuk merasakan  kesedihan. Masa kita cuma mau ngerasain kebahagiaan tapi malah menolak mentah-mentah saat perasaan sedih itu datang? Ga adil dong. Suka atau tidak, kesedihan itu akan selalu ada, sama halnya dengan kebahagiaan. Semua emosi itu akan datang, pergi dan berlalu, kemudian datang lagi.

Kesedihan itu gapapa kok untuk kita rasain, bukan berarti kita lemah, bukan berarti hidup kita ga ada positifnya. Perlu diingat kalo semua itu adalah hal yang wajar apabila sesuai dengan porsinya masing-masing. Emosi yang ada dalam diri kita membuat hidup kita balance, sehingga kita mampu menikmati dan memaknai hidup. Tanpa perlu menganaktirikan salah satu emosi, kita tetap bisa hidup dengan bahagia kok. Kita tetap bisa memeluk kesedihan tanpa harus berlarut-larut terseret dalam kesedihan itu terus-menerus.


Hal yang patut diingat, semua itu ada waktunya. Sudah ditentukan oleh semesta dan Sang Pencipta. Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa. Ada waktu untuk bersedih, ada waktu untuk bahagia. Ada waktu untuk gembira, ada waktu untuk kecewa. Ada waktu untuk jatuh, ada waktu untuk bangkit. Yuk mari kita belajar untuk bisa menerima segala emosi dalam diri kita dan tidak mengusir kesedihan dengan toxic positivity. Karena mungkin kesedihan yang kita alami saat ini akan membawa kita ke dalam kebahagiaan yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Yay!



Manusia, makhluk yang kaya
Dibekali oleh kekuatan dan kelemahan
Dikaruniai oleh karsa
Dipenuhi oleh rasa

Senang, sedih, kita memilikinya
Berani, takut, kita merasakannya
Murung, ceria, kita pernah melihatnya
Kita diberikan indra perasa, yaitu hati

Semua orang tentunya ingin hidup bahagia
Selalu riang tanpa terbebani dunia seisinya
Berjalan dengan tenang, menyusuri menit
Tertawa dan gembira menghadapi hari

Tapi kawan, mari refleksikan kembali
Semua ciptaan memiliki guna dan fungsinya
Entah yang kita anggap baik maupun buruk
Semua memiliki porsi dan peranannya

Bukan tentang mana yang mutlak benar
Karena sesungguhnya tidak ada sifat yang salah
Hanya bagaimana kita memahaminya
Meletakkan perasaan pada ranahnya

Tunjukkan rasa senang apabila memang ada
Luapkan sedih  ketika dirasa membendung
Tampakkan keraguan apabila itu yang nyata
Ketika kesal, tampilkan tanpa menyerang siapapun

Semua perasaan itu punya peranannya
Kenali kondisi dan waktu untuk mereka
Jangan menahannya karena akan sesak
Biarkan diayun oleh angin dan dinamika 

Alirkan saja, ikuti waktu yang ada
Niscaya perasaan kita akan mengalir
Emosi akan berjalan sesuai semestinya
Tidak ada yang mengekang

Ikutilah kata hatimu
Tenangkan dirimu
Ikuti, dan
Tersenyumlah

Comments

Most Popular Posts

Epilogue

Introduction

Listen and Understand, not Merely Respond