Wasting Time

Picture by totostark | freepik


Waktu liburan udah abis, kawan-kawan. Sekarang udah waktunya buat nata kembali, prepare lagi buat pelajaran, kuliah, tugas, project, dan segala hal tentang akademik. Entah liburan kemaren kerasa libur atau engga, yang jelas kita sama-sama di rumah. Mungkin bedanya ada di beban kali ya? Pas hari-hari biasa dibebani tugas, tapi pas liburan, ya kita bener-bener bebas, gabut, rebahan, tidur dan lainnya. Tapi sekarang kita balik lagi ke waktu di mana kita harus nugas, mantengin Google Meet, dan lainnya. Yah, tentunya ini perlu penyesuaian lagi, yang suka bergadang sekarang atur jam tidur. Yang suka mabar, atur jam main. Yang suka bucin tolong dikondisikan, hehe.


Pas liburan, kita nir-tanggung jawab, alias gada beban apapun yang perlu kita kerjain. Ngga ada tugas, ngga ada janji ketemu dosen maupun kerkel. Yaudah mau ngapa-ngapain bebas lah, chill. Satu-satunya waktu untuk menjadi tidak berguna dan tidak bermanfaat telah lewat, brader sister. Sekarang hadapi kenyataan, walau pedih harus buka mata pagi-pagi, atur lagi waktu, atur lagi tenaga dan jam buat mata melek! Kurang-kurangin tuh rasa males. Sekarang tanggung jawab sebagai akademisi kembali hadir kembali, asek. Praktikum, laporan, sidang, deadline kembali menyapa kita. Pelan-pelan, kurangi waktu kita main-main. Kalo ntar-ntar terus, kapan bisa mulai serius? Hmm.


Selain rebahan, media sosial jadi salah satu sebab juga deh kayaknya. Niat main instagram 5 menit, ternyata tau-tau udah 2 jam aja. Siapa yang salah? Mark Zuckerberg? Yakali. Medsos memang diciptain biar pengguna ngerasa nyaman dan bisa bertahan lama buat make medsos tersebut. Cuma dari diri kita sendiri, sebenernya medos tuh krusial ngga sih di hidup kita. jangan sampai hal-hal yang penting kalah sama hal-hal yang ngga penting di hidup kita. Boleh kok kita ngelakuin hal-hal yang menghibur, niatnya buat me time, gamasalah. Tapi ketika kondisi kita baik-baik aja, kebanyakan me time bisa bikin kerjaan kita jadi keteteran, huhu.


Oleh karena itu, ngga bisa nih kita terlalu berlama-lama santuy terus. Kita punya mimpi, butuh usaha lebih untuk ngeraih mimpi kita, kan? Tanpa mengesampingkan waktu kita buat istirahat, kita harus mulai susun lagi prioritas kita. Mana yang harus banget kita kerjain deket-deket ini. Mana yang harus kita kerjain deket deket ini, tapi ngga terlalu penting. Mana yang bisa kita kerjain nanti nanti, tapi itu harus dikelarin gitu. Juga mungkin ada yang ngga harus kita kerjain sekarang, dan kayaknya ngga penting-penting amat deh. Nah, penting nih buat atur prioritas kita. Karena manusia tuh punya keterbatasan. Makanya, ngga semua hal, mau penting atau ngga penting, bisa kita kerjain dalam waktu yang bersamaan.


Saatnya buat hidup kita lebih teratur, walaupun terdengar sulit, tapi coba aja dulu. Kita rancang hari-hari kita mau dipake buat apa aja. Tentuin waktu-waktu yang emang bisa fleksibel, juga waktu yang emang gabisa diganggu gugat (kecuali lebih urgent dan insidental). Atau mungkin ada waktu-waktu yang bisa dituker, mungkin nyesuaiin ke pihak lain atau ada kondisi lain yang memaksa untuk tuker waktu. Yang jelas, karena manusia itu serba terbatas, kita butuh paham dan menilai mana yang bagi kita penting dan bagi kita kurang penting. 


Karena sesungguhnya keterbatasan itu bukan kekurangan, tapi jalan untuk memahami bagian mana yang bisa kita tingkatin lagi, belajar lagi, upgrade kapasitas kita selalu. Ngga ada yang namanya manusia terbaik, tapi semua harus berusaha menjadi sebaik-baiknya manusia. Karena yang terbaik adalah yang mau berusaha, berjuang dengan keras. Bukan tentang di mana dia memulai, atau di mana dia berhenti. Tapi tentang seberapa cepat kita berproses, seberapa padat dan berisi perjalanan yang telah kita tempuh.


Waktu terus bergerak maju
Tanpa mau untuk berhenti sejenak
Seakan terus dikejar oleh sesuatu
Tanpa peduli dengan diri ini
 
Semua orang dikaruniakan waktu yang sama
Tanpa kurang dan tanpa lebih
Tapi yang menjadi pembeda adalah
Bagaimana cara kita menghabiskan waktu
 
Apakah dihabiskan untuk menyelesaikan banyak pekerjaan
Atau dihabiskan untuk bersenda gurau
Dilalui dengan melakukan sesuatu hal produktif
Atau hanya sekedar berselancar di sosial media
 
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat
Lalu dihantui oleh rasa bersalah
Karena sudah melewatkan kesempatan yang ada
Membuang waktu untuk terlalu lama bersantai
 
Rasa malas membuat kita menyia-nyiakan waktu
Berpikir bahwa kita masih memiliki banyak kesempatan
Padahal, sudah berapa banyak kesempatan yang terlewat?
Menghilang ditelan rasa enggan untuk memulai
 
Berujung pada rasa bersalah
Berakhir pada penyesalan
Terlalu lama menunda
Hingga lupa untuk berjalan

Sadarkah bahwa waktu tidak bisa diulang?
Dibanding menyia-nyiakan waktu yang diberikan
Mengapa tidak memaksimalkan yang ada?
Menjadikan waktu sebagai kesempatan yang tidak akan bisa diraih lagi
 
Memaksimalkan diri
Berproses untuk lebih baik lagi
Agar menjadi manusia seutuhnya
Tanpa dihantui rasa penyesalan yang ada


Comments

  1. setuju bangeddd semangat untuk kita semua. we're in the right place and in the right time, therefore, make the best use of what we have now! #iloveboba

    ReplyDelete

Post a Comment

Most Popular Posts

Epilogue

Introduction

Listen and Understand, not Merely Respond