Effort and Results Imbalance

Picture by fyeahfailedcartoonpilots / Tumblr


"When you try your best, but you don't succeed", merasa familiar ngga sama lirik lagu ini? Iyap betul, itu merupakan sepenggal lirik dari lagu Coldplay - Fix You. Kalau denger lirik dari lagu ini, merasa relate ngga sih? Saat sudah melakukan yang terbaik, eh hasilnya malah mengecewakan. Pokoknya, ga sesuai harapan deh. Ancur. Sadar ngga sih kalau kita sering banget begini? Setiap manusia pasti berusaha untuk menjadi yang terbaik, dalam aspek apapun. Mencoba untuk mencapai semua target dan impian yang sudah dirancang dengan sepenuh hati. Namun, kehidupan ngga selalu sesuai dengan kemauan kita, seringkali malah sebaliknya. Kegagalan pasti akan datang, suka maupun ngga suka, siap atau ngga siap. Makanya kita secara ngga sadar pasti akan selalu push ourselves to the limit.


Tapi gimana ya, kenapa sudah melakukan terbaik namun selalu merasa kurang? Rasanya selalu ngga bisa memenuhi ekspetasi diri sendiri, masih di bawah standar yang sudah ditetapkan. Padahal, kita sudah berusaha semampu kita, sampe mengeluarkan blood, sweat and tears macam lagunya BTS. Sebenarnya salah dimana sih? Apa karena kurang berusaha? Pesiapannya kurang? Atau karena diri ini terlalu membuat ekspetasi yang berlebihan? Nah, tambah lama hal ini bakal jadi beban pikiran kita. Memenuhi setiap sudut pikiran, tanpa menyisakan sedikit tempat. Skenario buruk ala-ala negative thinking pun tersusun dengan apik, lalu memunculkan berbagai kemungkinan buruk. Dan akhirnya, membuat kita stress dan merasa bahwa ya.... Kita ngga akan pernah bisa dan mampu buat meraih sesuatu sesuai harapan. Meragukan kemampuan diri sendiri. Pernah ngga begitu? Atau sekarang lagi ada di posisi ini?


Kalau terus merasa kurang walau sudah melakukan terbaik, lalu menyalahkan diri sendiri, wah udah bahaya nih. Karena ya, tambah lama kita akan stress sendiri bahkan sampai berpengaruh terhadap kesehatan mental kita. Kurang percaya sama kemampuan diri sendiri, terlalu memaksa diri untuk melakukan yang terbaik, pokoknya harus terus mendapatkan yang terbaik. Padahal wey, kita sudah melakukan yang terbaik. Pusing coy kayak gitu, ngga akan ada habisnya. Maksudnya, wajar kalau kita selalu mau memberikan yang terbaik buat diri ini. Tapi inget, ga semua hal bisa kita kontrol, ngga semua hal di bawah kendali kita. Biarkan semesta bekerja itu bukan sekadar omong kosong. Maksudnya gini, kita sudah menyelesaikan bagian kita semaksimal mungkin, perkara finishing ya biar Yang Maha Kuasa yang menyelesaikan. Apapun hasilnya, yang penting kita sudah melakukan yang terbaik. Jangan terlalu keras kepada diri sendiri, itu malah memperburuk keadaan.


Tanamkan di pikiran, aku sudah menyelesaikan bagianku dengan maksimal, sisanya untuk hasil akhir, aku serahkan kepada Yang Maha Kuasa. Karena aku percaya, semua hal yang terjadi, hasil yang aku dapatkan, itu adalah yang terbaik untuk diri ini. Jangan terlalu memaksakan diri sendiri, yang akhirnya malah membuat diri jadi tidak percaya diri dan meragukan potensi diri. Ngga semua pikiran negatif bakal jadi kenyataan, itu cuma pikiran liat sendiri aja. Kalau kita terus merasa kurang, yang ada kita jadi takut untuk mengembangkan potensi diri, selalu malah kecewa dan marah kepada diri sendiri. Menganggap bahwa diri ini ngga mampu. Jangan kayak gitu ya, diri ini pantas untuk mendapat apresiasi, sekecil apapun itu. 


Coba bayangin deh, kalau kita terlalu keras sama diri sendiri, selalu mau melakukan lebih, ngga pernah puas, itu bahaya loh. Selalu mengganggap diri kurang, push terus, tanpa ada jeda dan istirahat. Yang ada malah ngga maksimal hasilnya, ckck. Nanti ujungnya.... Ya kecewa lagi, marah lagi, sedih lagi. Yuk, mari mulai menghargai segala proses maupun hasil yang diterima oleh diri ini. Jadikan hasil yang kurang sesuai ekspetasi sebagai evaluasi untuk menjadikan diri lebih baik lagi. Dan pastinya, ngga akan bosen mengingatkan untuk jangan lupa mengapresiasi kinerja dan hasil diri sendiri. Karena kita semua pantas mendapatkannya. Semangat dalam mencapai segala tujuan. Terkadang, ada hal yang harus kita paksakan. Di lain waktu, ada hal yang harus kita ikhlaskan. Tidak ada yang salah. Semua ini tentang pembelajaran bersama, Jiayou!


Angin akan selalu beterbangan
Ombak akan selalu berayun
Dunia akan selalu berputar
Masalah akan datang dan pergi

Manusia adalah makhluk terbaik katanya?
Tapi ternyata penuh akan keterbatasan
Sering kali dihujani problematika
Dan berlindung dengan kapasitas diri

'Dirundung masalah', lucu terdengar
Bukan makhluk yang merundung
Tapi sesuatu yang abstrak
Hadir dan menciptakan ekspektasi baru

Mengusik panca indera
Hati dan akal mulai meracau
Perahan terasa dingin menggigil
Takut kegagalan kembali menghampiri

Pernah terlintas di pikiran
Harus mencoba lebih keras lagi
Lebih habis-habisan
Menggerakkan segenap raga

Tapi percuma saja kawan
Realita ini sungguh busuk
Dunia sangat tidak adil
Ini jauh dari ekspektasi

Tapi percuma saja sobat
Aku malah mengikis jiwaku
Terlalu banyak energi yang dihabiskan
Terjatuh, tak kuat menahan peluh

Baru kusadari tentang suatu hal
Ini bukan tentang usaha dan hasil
Tapi tentang keseimbangan
Antara kapabilitas, idealita

Dan yang paling penting
Penerimaan akan diri sendiri
Segala yang bisa kamu lakukan
Hal yang tidak bisa kamu gerakkan

Pahami dirimu
Kenali tujuanmu
Temukan kompromi
Sebagai langkah terbaikmu

Comments

  1. Wuapik e lekk
    -Reza

    ReplyDelete
  2. Pin aku mas, biar orang tuaku bangga

    ReplyDelete
  3. "Diri ini pantas untuk mendapat apresiasi, sekecil apapun itu"

    Wahh keren banget kak sharingnya :) thankss.. tetap semangat ngeblog

    ReplyDelete
  4. aaaa, makasih banyak people of boba ��

    ReplyDelete

Post a Comment

Most Popular Posts

Epilogue

Introduction

Listen and Understand, not Merely Respond