Level Up

picture by @yngoc_1727 | Weibo


Kerasa ga sih kalau semakin lama kita hidup di dunia, maka semakin berat dan rumit masalah yang kita hadapi. Ga kayak jaman kecil dulu, paling masalahnya ga dibolehin mama beli mainan, soalnya udah kebanyakan mainan. Akhirnya ngambek, dan ya kalau lagi beruntung, kita bisa dapet mainan itu deh, xixixi. Tapi, kalo masalah dalam hidup cuma berkutat di situ aja, alias ga level up, kok kayaknya ada yang kurang yah? Kayak kurang afdol aja gitu, hambar lah ya bagai sayur tanpa garam. Sesungguhnya, hidup itu selalu berproses lewat setiap masalah yang kita hadapi. Pernah ga sih berpikir kenapa harus ada masalah dalam hidup? Kenapa ga lempeng-lempeng aja gitu lho, kan enak ya. Satu masalah belum selesai, eh udah muncul masalah baru lagi, bukan cuma satu, tapi langsung dua. Hadeh. Akhirnya, ya malah bikin kita mumet dan khawatir. Tanpa sadar, seringkali kita tuh overthinking sama setiap masalah yang kita hadapi, bahkan sampai bikin skenario ala-ala sinetron stasiun teve ikan terbang itu deh. Ya atau ya?


Buruknya, justru kita seringkali merancangkan skenario yang bukannya bagus, tapi justru yang jelek-jelek, yang bikin kita makin overthinking. Padahal nih ya, probabilitas skenario itu terjadi juga kecil banget lah. Alias hampir ga mungkin. Masalahnya, bukan cuma satu skenario, tapi bisa berjilid-jilid ngalahin sinetron Cinta Fitri, hadeh. Bukannya malah membantu meringankan atau menyelsaikan masalah, justru malah cuma jadi beban pikiran aja. Toh kalaupun terjadi, kita pasti mampu melewatinya, walau harus mengeluarkan sedikit atau banyak effort. Tapi yang penting kita bisa melalui masalah itu deh. Yang awalnya pesimis dalam menghadapi masalah, eh ternyata mampu melaluinya dengan mudah kan? Tuh, artinya diri kita ini mampu melewati segala masalah yang ada dalam hidup ini. Jadi buat apa overthinking tentang masalah yang ada? Cuma menguras tenaga dan emosi aja itu mah.


By the way, pernah ga sih kalian sadar, walau masalah yang kita lewati berputar di situ-situ aja, tapi itu udah ga jadi beban lagi buat kita? Padahal pas pertama kali dapet masalah ini, weh pusingnya bukan main. Overthinking semaleman sampe ga tidur, merangkai skenario terburuk yang malah bikin kita tambah takut dan mau menghindar dari masalah itu. Malah kadang sampe bertanya kepada Sang Pencipta, kenapa harus diri ini yang dapet masalah kayak gini? Padahal masalah yang lain aja belum selesai. Kok kayaknya hidup ini isinya cuma masalah aja gitu, kapan haha hehe-nya kalo kayak gini? Eh, sekarang malah bisa secara mudah menghadapi dan melewati masalah itu. Kita merasa bahwa masalah tersebut terasa makin mudah untuk diselesaikan, alias ez beud bos. Ga membuat kita terlarut dalam overthinking berkelanjutnya yang bikin kita takut buat menghadapi masalah itu. Kalian sadar ga sih, bahwasanya bukan masalah itu yang makin mudah dan ringan, tapi justru kita yang semakin kuat. Bener ga?


Nah tanpa sadar, ternyata kita-kita ini sudah berproses, lho. Ibarat main game, kita sudah level up nih, jadi yang semula kita pikir rintangannya itu berat, eh lama-lama jadi keliatan gampang banget buat dilewati. Mungkin banyak dari kita yang ga sadar karena kesannya hidup kita ya gini-gini aja, berputar di situ-situ aja. Ga berubah, tetap menghadapi masalah yang sama. Eits, justru yang berubah adalah diri kita sendiri, yang semakin strong menghadapi segala persoalan menjlimet dalam hidup. Lebih dewasa, tenang dan berlapang dada dalam melewati masalah. Mau dibilang udah lebih bodo amat sama masalah, sebenernya itu ga akurat sih. Kayaknya bahasa yang lebih tepat adalah, kita yang sudah mampu mengatasi masalah secara baik. Keren banget kan diri ini? Ternyata masalah itu ga selalu buruk kok, justru membuat kita terus berkembang, ibaratnya ya dari ulat menjadi kupu-kupu gitu deh.


Coba guys, apresiasi diri sendiri karena tanpa sadar sudah berproses menjadi jauh lebih baik dan dewasa. Buktinya masalah yang dulu bikin kita mewek semalaman sekarang bisa diatasi dengan efektif dan efisien, keren ga? Jelas keren banget lah. Well, ga ada yang sia-sia di dunia ini. Masalah datang memang untuk menguji, sekaligus mendewasakan kita. Ya walaupun pertama kali masalah datang, rasanya kita kayak "ya ampun kenapa harus saya yang mengalami masalah ini?". Lalu misuh-misuh dan berakhir bilang sudah tidak sanggup lagi dan kayaknya bakal gagal. Jangan meragukan diri sendiri gitu dong, justru kita harus semangat dan optimis kalo kita bisa lewatin masalah ini. Toh akhirnya, kita mampu kan melewati semua masalah sampai detik ini? Buktinya kita masih tetap hidup sampai hari ini, kurang keren apa coba?


Dibanding berdoa supaya dijauhkan dari masalah, kenapa kita ga minta untuk diberikan kekuatan dalam menghadapi masalah? Karena, ya sangat tidak mungkin kalo masalah yang telah menunggu kita di depan sana akan semakin mudah, justru sebaliknya bos. Emangnya kalian pernah liat game yang level 6-nya lebih gampang dibanding level 1? Ya ga ada lah, sama juga kayak masalah yang ada di hidup kita. Lagian di dalam game, semakin naik level yang kita hadapi, semakin strong juga kan karakter yang kita mainkan? Pasti di-upgrade sana-sini. Nah sama kayak hidup kita! Setelah selesai melewatu satu masalah, pasti ada bagian diri kita yang secara ga sadar ikutan ter-upgrade. Hasilnya? Ya kita makin strong toh dalam menjalani hidup ini.


Kayaknya, sangat tidak mungkin mengharapkan hidup tanpa masalah, maunya hepi-hepi haha hehe aja gitu kayak ending kebanyakan drama korea. Tapi sayangnya ya, itu hanya sekadar keinginan aja, kalo kata James Arthur mah, impossible~~~. Karena untuk apa kita hidup kalo cuma lempeng-lempeng aja dan ga berproses? Masalah itu ada membantu kita untuk menjadi lebih baik, lebih dewasa, lebih memahami arti hidup, pokoknya yang plus-plus deh. Kan kita hidup untuk berproses menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Jangan berfokus sama masalah yang kita hadapi, tapi fokuslah untuk terus mengupgrade diri sendiri setiap menghadapi masalah. Masalah bukan semakin mudah, tapi kita yang semakin kuat. Jadi, siap untuk level up dan meng-upgrade diri ga nih?


Ada yang kita miliki
Ada juga yang tidak kita miliki
Bermula dari kekosongan
Mulai menerima satu demi satu

Beribu kemampuan yang manusia miliki
Di antaranya kita miliki
Dan yang lainnya belum tergapai
Mungkinkah kita genggam?

Pedang diciptakan untuk menyerang
Perisai digunakan untuk bertahan
Makin tajam, akan makin mematikan
Makin keras, maka akan melindungi

Tapi siapa yang bisa mengukur?
Seberapa tajam dan keras?
Akan terjawab ketika kita menggunakannya
Ketika menemui problematika hidup

Seiring berlalunya waktu
Musuh tak kan jadi makin lemah
Harus kita yang makin tangguh
Dunia tak pernah mengasihi manusia

Menempa diri adalah rutinitas
Kita hanya merasakan lelah
Tak pernah secara nyata
Merasakan buah manisnya

Padahal kita telah dikuatkan olehnya
Pundak dan bahu semakin tangguh
Untuk menghancurkan masalah baru
Rasanya masalah yang lalu sudah menjadi cemilan ringan?

Semuanya menjadi kuat secara bertahap
Melalui kesulitan dan tempaan
Masalah akan makin kompleks
Tapi kita akan menjadi lebih lihai
Mengurai problematika yang hadir

Comments

Most Popular Posts

Epilogue

Introduction

Listen and Understand, not Merely Respond