Brains Out
Otak diciptakan untuk berpikir secara rasional. Hati diciptakan untuk merasa, entah perasaan ke diri sendiri maupun orang lain. Raga tercipta untuk menggabungkan kedua hal, bergerak dan hidup di bumi, bersinergi dengan jiwa untuk meraih cita. Asik puitis banget dah. Tapi emang bener kan ya? Otak emang pusat dari segala hal rasional yang kita lakuin, nyimpen memori entah itu hal-hal yang uwu sampe hal yang mengenaskan. Kalo pusing juga biasanya di kepala sih, ya kali di dengkul, hehe. Ketika pikiran ngga lagi baik-baik aja, bisa ngasi dampak ke seluruh badan kita.
Kalau kepala lagi ngga normal, susah rasanya buat berpikir atau merencanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya. Entah kita nanti bakal kedistraksi sama hal lain, atau badan jadi lemes. Overthinking, semua hal kita pikirin tapi ngga ada aksi langsungnya. Semua cuma berupa teori yang berputar-putar di angan kita, yang belom tentu kejadian even salah satu darinya. Rasanya udah mager hidup apa ya? Oke gapapa kalo masalah dateng, tapi yang sering terjadi semua masalah dateng dalam waktu bahkan menit yang sama. Baru mikir satu hal, harus mikirin hal lain. Otak kita ngga didesain bisa mikirin banyak hal bersamaan secara efektif.
Kadang ada juga, mikirin hal-hal yang seharusnya ngga kita pikirin. Ya kayak hal-hal di luar ranah kita, entah tentang cuaca, orang lain, ataupun takdir. Ketika kita udah percaya sama seseorang, tapi ternyata orang tersebut diem-diem malah ngelakuin hal yang bener-bener berseberangan dengan apa yang kita percayai? Walaupun kita udah percaya, tapi apa kita bisa ngendaliin tindakan orang lain? Berdasarkan prinsip kebebasan hidup, ya orang hidup terserah mereka mau ngapain, bebas. Dan ketika mereka ngelakuin yang engga-engga, salah kita kah? Overthinking karena hal-hal di luar jangkauan kita? Mungkin kita udah antisipasi segala kemungkinan, tapi kan praktiknya ngga ada yang tau bakal kayak gimana....
Otak kita emang diciptakan ya sebagai sarana kita untuk berpikir juga nyelesaiin masalah. Tapi apa bener otak kita ngga ada batasan kemampuannya? Otak kita punya batasannya masing-masing. Dari ke hari tentu bakal jadi lebih advanced. Tapi pada suatu masa tententu, otak punya batasannya. Dia bisa nyelesaiin masalah memang. Tapi ketika dituntut buat nyelesaiin masalah terus, terus dan terus, pasti akan mencapai titik jenuhnya. Titik dimana otak udah ngga 'berakal'. Udah susah buat nentuin keputusan yang rasional, dipaksain buat kerja terus padahal udah waktunya buat istirahat. Selalu berusaha mikirin hal-hal di luar ranah kita. Selalu berusaha mengantisipasi segala jenis kemungkinan yang ada. Selalu menebak-nebak masa depan bakal kayak gimana.
Nope, ngga ada yang salah kalo otak itu digunakan untuk berpikir. Kalo ngga dipake ya sayang kan ya, hehe. Toh kalo mau berpikir keras berjam-jam atau bahkan berhari-hari ya silakan. Karena balik lagi, semua punya batasannya masing-masing. Ditambah, hampir semua hal yang kita lakuin tentu atas dasar kesadaran diri sendiri. Hampir semua yang kita lakuin tuh ya pilihan kita pribadi. Kita mau mikirin diri sendiri, orang lain, nasib pengamen jalanan, mikirin negara, atau apapun lah itu sah-sah aja. Akan jadi kurang pas kalau kita habis-habisan mikirin hal-hal yang kemungkinan besar ngga ada aksi nyatanya. Maksudnya, ya sedalem apapun pikiran kita, ngga akan merubah kondisi yang ada.
Ketika semua problematika berkumpul di dalam pikiran, memanggil-manggil dan meminta untuk segera diselesaikan. Pasti pusing banget deh di waktu-waktu itu. Mungkin secara ngga sadar kita terlalu keras memaksa gerigi-gerigi di otak kita berputar. Ya, memang semuanya itu tanggung jawab kita. Bahkan mungkin hanya kita yang bisa menyelesaikan apa yang sedang kita hadapi. Bekerja keras itu wajib, tapi bekerja terlalu keras dan intens itu kurang baik. Apalagi nyimpen semuanya sendiri, hmm.... Otak terlalu rapuh buat mikirin hal berat secara bersamaan. Kepala kita terlalu sempit buat nyimpen berbagai ingatan yang membuat kita bahagia ataupun sedih. Kadang kita perlu bantuan orang terdekat, terpercaya, ataupun temen yang mau dengerin kita. Atau, jadiin aja dalam bentuk luapan, entah gambar, tulisan, rekaman, atau apapun yang sekiranya membantu kita mengurangi beban kita pribadi.
Kasih kesempatan otak kita buat rehat. Kasih waktu otak kita buat berpikir secara lebih relax. Kita ngga tau sebesar apa dampak bundetnya pikiran kita terhadap kesehatan badan, ataupun mental kita. Tentunya kita ngga pengen dong hal yang engga-engga terjadi ke diri kita. Sekarang pahami, masa lalu mau dipikirkan sedalam apapun akan tetap menjadi memori, coba untuk lebih menerima. Tindakan orang lain adalah kehendak mereka. Seberapapun kita mengantisipasinya, kalau memang itu kehendaknya ya terjadi. Takdir hadir sebagai sarana kita untuk belajar dan berproses. Mungkin kemarin, saat ini, ataupun nanti, kita bakal ngalami masa-masa berat. Ambil pelajaran darinya. Jangan terlalu sering untuk memaksakan dirimu sendiri. Titik.
Satu kejadian dapat meningkatkan imajiMembuat skenario untuk hal yang tak mungkin terjadiMencoba terlelap, namun hal tersebut tidak terjadiBekerja untuk memikirkan sesuatu secara berlebihanDetik demi detik terlewatiWaktu pun berlalu dengan cepatMalam pun akhirnya pamitBerganti dengan cahaya pagi hariSemua hal yang dirancangkan oleh pikiranSelalu dan selalu menggerogoti tubuh iniMemonopoli semua ruangan di pikiranTanpa menyisakan tempat untuk hal yang lainRasanya sudah tidak mampu lagi untuk berpikirTerkekang oleh pemikiran rumitYang tercipta dengan sendirinyaMembuat kita menyerah sebelum menghadapiTerlalu banyak hal yang dipikirkanTanpa memberi jeda untuk rehat sejenakTanpa meninggalkan ruang untuk hal lainnyaMau sampai kapan harus begini?Terkadang kita lupa atau bahkan tidak tahuBahwa segala sesuatu tidak perlu dipusingkanTidak semuanya ada di bawah kendali kitaKita tidak bisa merangkul semuanyaAda hal yang perlu dilepaskanDibebaskan untuk mengalirMengikuti kehendak Sang PenciptaTanpa ada campur tangan kitaSudah berapa banyak energi yang terkurasWaktu yang dibiarkan hilang begitu sajaHabis memikirkan segala sesuatuYang tidak bisa kita atur bahkan ubah?Menyerahkan semua kepada sang pembuat skenarioMembuatku tersadar, bahwa itu bukan bagiankuAda waktu untuk rehat sejenakTanpa perlu memusingkan banyak halTanpa harus berkutat dengan segala kemungkinanSkenario yang terlalu mustahil untuk terjadiRelakan semua pemikiran itu pergiFokus kepada yang ada dalam kendali sajaLakukan yang terbaik, berusaha semampumuBiarkan semesta bekerjaMemberikan hasil terbaikYang nantinya akan kita syukuriWalau mungkin berat, perlahan lepaskan lahJangan biarkan segala pemikiran membakar habisSegala waktu dan energi yang adaIstirahat sejenak bukanlah sebuah kejahatan besar
Comments
Post a Comment